Wartawan dan Jurnalis, Apa Bedanya?
Secara istilah, jurnalis dan
wartawan seperti tidak ada bedanya bukan? Toh sama-sama melakukan kegiatan jurnalistik.
Menurut Wisnu Prasetya Utomo, salah satu peneliti di media Remotivi, perbedaan
yang signifikan biasanya terletak pada kebijakan masing-masing media. Misalnya,
jurnalis bisa meliputi kolumnis, fotografer, penulis freelancer, dsb.
Sedangkan wartawan biasanya hanya melakukan liputan dan menulis berita. Tetapi
sadarkah anda bahwa ternyata jurnalis dan wartawan bisa menjadi sangat berbeda?
Jika kita melihat esensi secara
gamblang tentang wartawan itu sendiri yang pasti terngiang di kepala kita, ‘wartawan
pasti bagian menjadi media tertentu’, betul? Secara singkatnya, wartawan adalah
bagian dari pekerjaan yang dinaungi sebuah media atau lembaga tertentu.
Kewajiban wartawan biasanya hanya melaporkan berita faktual, memastikan selalu
objektif, dan yang terpenting mematuhi aturan perusahaan. Namun jika kita
melihat secara lebih detail, pekerjaan wartawan ini sangatlah beresiko.
Mengapa? Media biasanya memihak terhadap suatu oknum dan lembaga, integritas
wartawan sebagai seorang jurnalis terancam, belum lagi jika ditawari uang,
kekuasaan, dll. Sedangkan seorang jurnalis tidak harus bergantung pada sebuah
media tertentu, saat kita melakukan suatu kegiatan jurnalistik dan tetap
menjaga 9 prinsip dasar jurnalistik, bisa dipastikan kita adalah jurnalis
sejati. Kesimpulan, semua orang dengan ilmu kejurnalistikan bisa menjadi
wartawan tetapi untuk menjadi seorang jurnalis butuh mental tangguh dan
integritas kuat. Tak semua wartawan bisa disebut jurnalis. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar